Manfaat dan Contoh Standar Operasional Prosedur Perusahaan Kontraktor

Saat memiliki perusahaan kontraktor, maka sangat penting bagi Anda untuk segera membuat SOP perusahaan tersebut. SOP tersebut nantinya berupa dokumen tertulis yang terdiri dari prosedur kerja. Tujuannya adalah untuk mengatur aktivitas kontraktor maupun partner perusahaan. Sebelum membuat SOP tersebut, maka ada baiknya pelajari terlebih dahulu contohnya.

Manfaat Membuat SOP untuk Perusahaan Kontraktor

SOP atau yang sering disebut dengan Standar Operasional Prosedur merupakan penetapan tertulis tentang apa yang wajib untuk dilakukan, dimana, kapan, serta oleh siapa. SOP tersebut sangat penting untuk dibuat demi menghindari terjadinya kesalahan pelaksanaan sehingga dapat mengganggu kinerja sumber daya manusia yang ada di perusahaan kontraktor. Di bawah ini manfaat selengkapnya:

  1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan oleh karyawan ketika ingin melakukan pekerjaan sehingga dapat mengurangi adanya kelalaian maupun kesalahan
  2. Membantu pada karyawan agar lebih mandiri serta tidak selalu bergantung pada intervensi manajemen
  3. Mengurangi keterlibatan pemimpin saat melaksanakan proses sehari-hari
  4. Menciptakan standar pekerjaan kepada karyawan sehingga kinerja dapat diperbaiki dengan baik
  5. Membantu mengevaluasi pekerjaan yang sudah dilakukan
  6. Menciptakan bahan training khususnya bagi karyawan baru agar lebih efektif, cepat, dan efisien dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan bidangnya

ย Contoh Format SOP Perusahaan Kontraktor

Seperti yang diketahui, perusahaan kontraktor tentu tidak akan menjalankan perusahaannya sendirian. Terdapat beberapa pekerjaan yang akan diserahkan kepada karyawannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat SOP perusahaan kontraktor tersebut. Sebagai contoh, di bawah ini merupakan beberapa format SOP yang dapat dijadikan referensi:

  • SOP perusahaan kontraktor
    1. Tujuan
    2. Alat dan Bahan
    3. Pihak yang berkaitan
    4. Prosedur
      • Melakukan kontrol kegiatan yang dilakukan oleh kontraktor maupun sub kontraktor sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak yang sudah tertulis
      • Memastikan jenis pengawasan yang ada pada kontraktor dan sub kontraktor
      • Menjadikan kegiatan yang dilakukan oleh sub kontraktor dan kontraktor sebagai sistem audit sarana
      • Menentukan kegiatan yang diserahkan pada sub kontraktor dan kontraktor sesuai dengan keperluan, kecuali jika terdapat kegiatan penyimpanan
      • Melakukan proses evaluasi kinerja kontraktor beserta sub kontraktor
  • SOP pemeriksaan akhir pekerjaan pengecoran
    1. Latar belakang
      • Pekerjaan pengecoran merupakan sebuah pekerjaan memerlukan perhatian secara khusus
      • Pekerjaan pengecoran diperlukan pemeriksaan yang teliti sebelum dilaksanakan pengecoran
    2. Tujuan
    3. Ruang lingkup
    4. Tanggung jawab
      • Pelaksana lapangan
      • Pengawas lapangan
      • Supervisor pengawas lapangan
    5. Unit yang terlibat
      • Logistik lapangan
      • Subkontraktor terkait
      • Pelaksana konstruksi yang ada di lapangan
    6. Prosedur pelaksanaan
      • Bagian pengawas lapangan menerima catatan atau memo mengenai jadwal pengecoran pada bidang konstruksi
      • Bagian pengawas melakukan pemeriksaan mengenai kesesuaian jarak, dimensi, jenis bahan, serta spesifikasi bahan antara gambar dengan kondisi lapangan
      • Bagian pengawas melakukan pemeriksaan mengenai kekuatan perancah dan bekisting demi mengantisipasi beratnya cor
      • Bagian pengawas lapangan melakukan pemeriksaan tentang kesiapan kesiapan alat, jumlah alat, serta jumlah personil yang terlibat dalam pekerjaan pengecoran
      • Bagian pengawas lapangan memberikan catatan sekaligus arahan apabila terdapat ketidaksesuaian
      • Proses pengecoran dapat dilakukan saat pengawas lapangan memberikan instruksi lewat catatan atau memo yang sudah disediakan
    7. Rekaman

Itulah beberapa informasi mengenai contoh format SOP perusahaan kontraktor. SOP tersebut perlu dibuat dengan sebaik mungkin kemudian dicetak dalam bentuk dokumen tertulis. Pastikan SOP tersebut berisi prosedur kerja yang mengatur aktivitas perusahaan kontraktor ataupun partner perusahaan.